Produksi Furniture Rotan di Jakarta – Mungkin banyak orang yang penasaran tentang bagaimana proses pengolahan bahan produksi furniture rotan di Jakarta. Pembuatan mebel rotan memang harus melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Terdapat beberapa jenis bahan baku rotan yang digunakan dalam proses pembuatan rotan di pabrik. Bahan baku tersebut juga akan diterapkan pada bagian yang berbeda di masing-masing furniture. Simak langkah-langkah pengolahan rotan hingga menjadi bahan baku mebel berikut ini.
Proses Pengolahan Bahan Produksi Furniture Rotan di Jakarta
Untuk menyulapnya menjadi furniture atau mebel, dibutuhkan proses yang panjang setelah melalui masa panen rotan. Jadi prosesnya bukanlah hanya dikeringkan, dipotong, dianyam lalu menjadi sebuah furniture atau mebel.
Banyak sekali tahapan yang perlu dilalui oleh pabrik rotan untuk mendapatkan bahan baku rotan yang memiliki kualitas terbaik. Karena hal tersebut berhubungan dengan ketahanan dan keawetan furniture yang dihasilkan. Selain itu, proses pembentukan hingga menjadi mebel akan lebih mudah dengan menggunakan bahan baku rotan yang memiliki kualitas tinggi.
Setidaknya terdapat 8 langkah pengolahan bahan produksi furniture rotan di Jakarta yang harus dilakukan untuk mengolah bahan baku rotan hingga menjadi mebel atau furniture.
-
Proses Sortasi
Proses yang satu ini biasanya dilakukan dengan manual. Oleh karena itu acap kali terjadi banyak kesalahan. Kemudian akan berlanjut ke proses pemotongan. Proses ini berfungsi sebagai pemisah rotan semi polse dengan rotan batang agar bisa digunakan berdasarkan fungsinya masing-masing. Proses pemotongan sendiri menggunakan mesin agar lebih cepat kualitasnya tetap terjaga.
-
Scrapping
Scrapping merupakan proses pengupasan kulit rotan batang agar menjadi rotan semi poles. Sementara itu, proses poles dilakukan untuk mengamplas agar rotan semi poles yang dihasilkan bisa lebih halus lagi. Namun ruas bukunya masih terlihat luas.
-
Pembuatan Core dan Fitrit
Proses yang satu ini merupakan proses yang dilakukan untuk menghasilkan jenis rotan core dan fitrit. Proses ini menggunakan perhitungan yaitu satu rotan core bisa menghasilkan empat ruas rotan fitrit. Namun hal tersebut tergantung pada mata pisau yang digunakan.
-
Rotan Peel
Agar menghasilkan rotan peel dari rotan sega, dibutuhkan proses peel. Empat pcs rotan peel bisa dihasilkan dari setiap satu pcs rotan sega. Langkah berikutnya tak kalah krusial yaitu proses pengawetan. Fungsi dari proses pengawetan ini adalah untuk membasmi dan mencegah datangnya serangga bisa menyebabkan kerusakan rotan.
Tahapan pengolahan bahan produksi furniture rotan di Jakarta ini membutuhkan obat khusus. Fungsinya adalah untuk mencegah dan mengusir serangan serangga yang acap kali merusak rotan, misalnya kumbang bubuk.
Proses pengawetan ini ternyata menghabiskan waktu yang cukup lama mengingat harus melalui proses penggunaan bahan serta pengeringan rotan agar proses pengemasan bisa dilakukan dengan cepat. Setelah dikemas berdasarkan jenis bahan bakunya, rotan bisa langsung dikirik ke pabrik pengolahan rotan yang akan dibuat menjadi mebel atau furniture.
Baca juga : Furniture Rotan Jakarta
-
Pengendalian Mutu
Proses pengendalian mutu merupakan proses yang tidak kalah krusial untuk menghasilkan bahan baku rotan yang berkualitas. Agar rotan yang dijual adalah rotan yang berkualitas tinggi, maka proses pengendalian mutu sebuah furniture atau mebel ini sangat dibutuhkan.
Tahapan pengendalian mutu ini memang tidak terlalu banyak. Proses awal yang harus dilalui adalah pengecekan kandungan kimia yang ada pada rotan. Lalu tahapan berikutnya adalah pengecekan mekanis dan fisis. Dan tahapan yang terakhir adalah pemeriksaan proses pengolahan rotan. Sangat penting untuk mengaplikasikan tiga tahapan tersebut agar menghasilkan rotan dengan kualitas terbaik.
-
Pemeriksaan Fisis dan Mekanis
Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemeriksaan mekanis dan fisis. Yang pertama adalah kadar air rotan yang standar. Apabila kandungan airnya masih terlalu tinggi, maka rotan akan gampang membusuk. Namun apabila terlalu kering, maka akan sulit untuk mengolah rotan bahkan bisa sampai pecah.
Dibutuhkan juga penimbangan berat jenis rotan yang berfungsi untuk membandingkan berat kandungan air dengan berat rotannya. Dibutuhkan juga proses pengecekan kekuatan kelenturan statik untuk mengecek apakah rotan bisa menahan beban berat tanpa adanya perubahan bentuk.
-
Proses Pengecekan Kelenturan
Pengecekan bahan produksi furniture rotan di Jakarta berikutnya adalah melihat kelenturan rotan apakah selaras dengan tingkat kekerasannya atau tidak. Proses pengujiannya dilakukan secara manual. Caranya adalah dengan melengkungkan rotan lalu cek apakah bentuknya berubah atau tidak.
Terdapat tiga jenis rotan yaitu rotan lunak yaitu rotan yang sulit untuk kembali ke bentuk awal setelah melalui proses pelengkungan. Lalu ada jenis rotan sedang yang kembali ke bentuk awal setelah dilakukan pelengkungan namun bentuknya tidak beraturan. Dan yang terakhir adalah rotan keras yang kembali seperti bentuk awal setelah dilengkungkan.
Proses pengecekan selanjutnya adalah kilap dan warna. Rotan denga warna yang baik adalah rotan dengan warna terang atau cerah. Sementara itu, rotan yang kualitas tidak baik adalah rotan yang berwarna kecokelatan. Warna rotan ini juga terpengaruh oleh proses pengasapan serta pemutihan rotan ketika akan dijadikan bahan baku.
-
Pengecekan Terakhir
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada pengecekan tahap akhir yaitu proses perendaman, pengeringan dan beberapa jenis kecacatan. Cek berapa lama proses perendaman rotan berlangsung. Proses pengangkatannya pun harus dilakukan di waktu yang pas. Proses pengeringan merupakan proses penjemuran rotan. Anda harus mengecek apakah kadar air yang terkandung terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Mengingat adanya proses pengeringan maka akan timbul beberapa jenis cacat seperti adanya keretakan, adanya kumbang bubuk dan adanya jamur blue stain. Cek kualitas rotan harus terhindar dari segala jenis cacat yang bisa merusak kualitasnya.
Karena proses pengolahan bahan baku rotan sangat panjang untuk menjadi mebel di pabrik, maka bukan sebuah hal yang mengherankan apabila sebuah mebel yang dibuat dari bahan baku rotan dibanderol dengan harga yang cukup menjulang. Apalagi ditambah dengan mebel rotan yang memiliki desain modern dan menarik.
Jenis-Jenis Rotan yang Digunakan untuk Furniture atau Mebel
-
Rotan Batang
Jenis rotan yang satu ini memiliki struktur ruas dan kulit. Jenis rotan ini acap kali digunakan untuk membuat kerangka utama produk berbahan baku rotan seperti meja atau kursi.
-
Kubu Grey
Rotan kubu grey merupakan rotan sega yang sudah melalui proses perendaman selama tiga minggu di dalam lumpur. Proses dilakukan untuk menghasilkan warna abu-abu natural.
-
Fitrit
Jenis rotan yang satu ini berdiameter paling kecil yaitu 0,5 hingga 5 mm. Karena fitrit merupakan inti dari tanaman rotan. Adapun bentuk dari rotan ini adalah octagon, segitiga dan bulat.
-
Slimit
Slimit merupakan jenis rotan yang memiliki diameter kurang lebih 2 hingga 5 mm. Bentuk rotan ini adalah bulat dan memiliki kulit luar yang memiliki warna cerah.
-
Semi Poles
Rotan semi poles merupakan rotan batang yang sudah dihaluskan menggunakan amplas. Kemudian, rotan ini akan diproses lebih lanjut sebelum kemudian digunakan pada produksi furniture rotan di Jakarta.
Jika Anda membutuhkan furniture rotan dengan tampilan estetik maka bisa memesannya dari Furnishing by Max Desain. Kami menyediakan berbagai mebel yang dibuat oleh pengrajin terbaik untuk hunian Anda. Hubungi kami lewat nomor 0811 1219 923 atau email furnishing@maxdesain.co.id untuk berkonsultasi.